Inovasi Mahasiswa Indonesia, REMEDY - Remaja Merdeka Bullying

 


Kekerasan terhadap Anak

2 dari 3 anak perempuan atau laki-laki berusia 13-17 tahun pernah mengalami setidaknya satu jenis kekerasan selama hidupnya. 3 dari 4 anak-anak dan remaja yang pernah mengalami salah satu jenis kekerasan atau lebih melaporkan bahwa pelaku kekerasan adalah teman atau sebayanya.

41% anak dengan umur 15 tahun juga pernah mengalami perundungan setidaknya beberapa kali dalam satu bulan, menurut studi PISA (Program Penilaian Pelajar Internasional) 1 pada tahun 2018.

Dari permasalahan di atas, terciptalah sebuah aplikasi bernama REMEDY (Remaja Merdeka Bullying) oleh Mahasiswa UNAIR. REMEDY merupakan aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk memulihkan kesehatan mental remaja korban bullying. Tidak hanya itu, REMEDY juga dapat memfasilitasi perkembangan pasca trauma dan menjembatani para korban bullying dengan para psikolog secara mandiri dan fleksibel.

Aplikasi REMEDY menggunakan pendekatan intervensi psikososial atau intervensi tanpa obat-obatan. Intervensi ini dapat berguna untuk menyelesaikan masalah psikologis, sosial, pribadi, dan relasional. Dalam aspek psikologis, aplikasi REMEDY memiliki dua fitur yaitu ‘Katalog Psikolog’ untuk mencari layanan psikologi terdekat dan fitur ‘Sehat Pikiran’ meliputi aktivitas terapeutik seperti Jurnal Harian, Musik dan Relaksasi Otot, Menulis Ekspresif dan lain-lain.

Inovasi Anak Muda untuk Indonesia - Theo Rapi Ridwan

1 komentar

  1. Bagaimana aplikasi REMEDY menggunakan pendekatan intervensi psikososial dalam menyelesaikan masalah psikologis, sosial, pribadi, dan relasional?
    Regard Telkom University

    BalasHapus